Aceh – Kekayaan rempah-rempah Nusantara kembali menjadi fokus utama kekuatan ekonomi Indonesia di mata dunia. Paduka Yang Mulia (PYM) Sultan Malik Samudera Pasai, Teuku Haji Badrunddin Syah ZFA, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Adat Nasional Republik Indonesia (DAN-RI), menyerukan semangat untuk menjadikan rempah sebagai alat utama menaklukkan pasar internasional.
“Dahulu Nusantara dijajah karena rempah-rempah. Sekarang, saatnya kita ‘jajah balik’ dunia internasional dengan rempah-rempah Nusantara,” tegas Sultan Malik Samudera Pasai pada Selasa (28/10/2025).
Seruan ini didasari pada fakta meningkatnya permintaan global akan rempah, seiring dengan kesadaran akan manfaat kesehatan dan cita rasa khas yang ditawarkan. Indonesia, sebagai pemilik warisan rempah terlengkap di dunia, dinilai memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan tersebut.
Potensi dan Strategi Pemasaran Global
Indonesia memiliki beragam rempah unggulan dengan nilai ekonomi dan khasiat obat yang tinggi, termasuk lada, cengkeh, kayu manis, pala, kunyit, dan jahe. Sultan menegaskan, kualitas rempah Nusantara sangat baik dan beberapa jenis di antaranya hanya tumbuh di Indonesia.
Untuk merealisasikan visi ‘jajah balik’ pasar internasional, DAN-RI yang merupakan wadah kerajaan kesultanan Nusantara, merumuskan sejumlah strategi yang akan diharmonisasi bersama pemerintah:
Peningkatan Kualitas: Melakukan pelatihan dan pendampingan intensif kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen.
Pengembangan Produk Olahan: Mendorong inovasi produk olahan rempah, seperti kosmetik, produk kesehatan, minuman, dan makanan ringan, yang sesuai dengan selera pasar global.
Promosi Global: Melakukan promosi dan pemasaran secara gencar di pasar internasional melalui pameran, festival, dan media digital.
Kerja Sama: Menjalin kerja sama internasional untuk memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan ekspor.
PYM Sultan menekankan pentingnya dukungan penuh Pemerintah Indonesia terhadap upaya pengembangan ini, mengingat rempah adalah aset bangsa yang krusial untuk meningkatkan kesejahteraan dan devisa negara.
“Pemerintah harus berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan rempah-rempah Nusantara,” ujarnya.
Dukungan nyata terhadap pengembangan rempah juga telah dilakukan di lingkup Dayah Tahfidz Al Quran Samudera Pasai Mulia yang dibina oleh PYM Sultan. Dayah tersebut kini menanam berbagai jenis rempah seperti nilam, cengkeh, dan kemiri di lahannya.
“Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, Indonesia optimis dapat mewujudkan visi ‘jajah balik’ pasar internasional dengan rempah-rempah Nusantara,” tutup PYM Sultan.[]


