Jakarta – Basarnas mencatat sebanyak 26 santri meninggal dunia hingga Sabtu (4/10/2025) malam. Mereka berhasil dievakuasi dari runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo mengatakan, dari jumlah tersebut, ada sebanyak 21 jenazah yang belum dapat diidentifikasi.
“Hingga saat ini, total korban yang ditemukan sebanyak 130 orang. Terdiri atas 104 selamat dan 26 meninggal dunia,” kata Yudhi dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025) dini hari.
Menurut dia, proses pencarian dilakukan dengan pola 24 jam penuh. Pada Sabtu (4/10/2025) malam, tim SAR gabungan kembali mengevakuasi sebanyak 12 korban dari reruntuhan bangunan pondok pesantren.
Tim dari posko darurat Basarnas di lokasi kejadian melaporkan, korban ke-31 atau jenazah keempat yang ditemukan berhasil dievakuasi dari Sektor A1 pada pukul 21.15 WIB. Setelah itu, Yudha selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi, menyebut tiga jenazah lain ditemukan berdekatan di Sektor A3 sekitar pukul 22.00 WIB.
Pencarian berlanjut di sektor A3 dengan ditemukannya jenazah ke-34 pada pukul 22.46 WIB. Lalu, jenazah ke-35 pada pukul 22.57 WIB, jenazah ke-36 pukul 22.59 WIB, dan jenazah ke-37 pukul 23.01 WIB.
Pada lokasi yang sama, tim kembali menemukan dua jenazah lainnya. Yaitu, korban ke-38 pada pukul 23.26 WIB, dan korban ke-39 pada pukul 23.29 WIB.
Basarnas memastikan operasi pencarian dan pertolongan akan terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan. Mengingat masih ada sejumlah korban yang belum ditemukan, serta sebagian besar jenazah yang belum teridentifikasi.
Sumber : https://rri.co.id/