KAMPAR – Senyum sumringah menyelimuti perpustakaan Tuan Said di Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau. Anak-anak tampak antusias mengikuti kegiatan Kelas Ceria Desa, program edukatif yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Riau (UNRI) 2025.
Hari itu, kegiatan yang biasa digelar tiga kali sepekan, mendapat kunjungan istimewa oleh sejumlah dosen pembimbing lapangan yang datang langsung untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) langsung di lapangan. Mereka disambut hangat oleh mahasiswa dan anak-anak.
Program Kelas Ceria Desa adalah bagian dari KKN Tematik Literasi yang digelar oleh mahasiswa gabungan dari jurusan agroteknologi, akuntansi, manajemen bisnis, dan budidaya perairan angkatan 2022. Walau berasal dari latar belakang yang berbeda, mahasiswa tersebut menyatu dalam semangat yang sama menanamkan kecintaan membaca pada anak-anak desa.
Ketua kelompok KKN, Dadan Hermawan, merasa bersyukur melihat antusias anak-anak yang terus meningkat. Dalam kegiatan hari itu saja, sebanyak 17 anak hadir dan mengikuti setiap sesi dengan semangat.
“Ada yang bahkan datang lebih awal dari kami. Mereka tidak sabar menunggu kelas ceria dimulai,” ungkap Dadan, Sabtu (19/7).
Dadan dan timnya merancang program ini agar jauh dari kesan kaku. Mereka menyisipkan dongeng, permainan kartu huruf, dan tantangan membaca cepat agar anak-anak merasa kegiatan belajar adalah sesuatu yang menyenangkan bukan menjadi beban.
“Alhamdulillah, hasilnya anak-anak justru tak ingin kegiatan cepat selesai,” terang Dadan.
Baginya, pengalaman ini sangat mempunyai makna tersendiri selama perkuliahan. Hal tersebut lantaran, mereka tidak hanya mengajar, tapi juga belajar tentang kesabaran, pendekatan yang tepat untuk anak-anak, hingga bagaimana menjadi bagian dari komunitas yang mereka dampingi.
“Kami belajar menjadi pendengar, fasilitator, dan teman bagi anak-anak,” ungkapnya.
Kegiatan mahasiswa UNRI di Desa Sipungguk merupakan contoh nyata pengabdian yang berdampak langsung. Dengan begitu, implementasinya sangat menyentuh masyarakat, terutama anak-anak. Ini bukan sekadar program wajib KKN, ini adalah wujud kesadaran mahasiswa akan pentingnya membangun pondasi literasi sejak dini.
Keberhasilan program KKN bukan hanya dilihat dari banyaknya jumlah kegiatan. Namun, makna dibalik itu adalah bagaimana anak-anak merasakan keberadaannya mahasiswa.
Program KKN Tematik Literasi ini sejalan dengan UNRI Berdampak. Misi tersebut merupakan sebuah upaya dari Universitas Riau untuk memastikan bahwa ilmu yang diajarkan di kampus benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
KKN di Desa Sipungguk mungkin hanya berjalan selama dua bulan, tapi jejaknya bisa jadi abadi, terutama di hati anak-anak yang mulai mencintai buku dan pengetahuan sejak kini. Sebuah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar di kemudian hari.
Dengan begitu, kegiatan ini juga membuktikan bahwa literasi tidak melulu soal membaca buku. Namun, yang paling penting adalah soal membangun rasa ingin tahu, percaya diri, dan keberanian untuk menyampaikan ide. Hal-hal tersebutlah yang mahasiswa UNRI coba tanamkan melalui interaksi santai dan menyenangkan.
Sumber : https://mediacenter.riau.go.id/