Way Kanan: Gubernur Lampung meminta seluruh penggilingan padi didata ulang untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Ketua Perhimpunan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Provinsi Lampung, Midi Iswanto, mengatakan pihaknya menyambut baik dan berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional.
“Pak gubernur menegaskan meminta data lagi penggilingan agar semua membantu untuk ketahanan pangan. Perpadi menyambut baik dan tegaskan saat ini sudah merah putih untuk mendukung ketahanan pangan NKRI,” kata Midi Iswanto.
Selain pendataan, lanjut Midi, perhatian juga tertuju untuk kebutuhan prasarana penunjang, khususnya pengering gabah atau dryer. Dia mengatakan penempatan dryer harus strategis agar tidak mangkrak dan bisa dimanfaatkan maksimal oleh petani.
“Dryer harus tepat penempatannya, jangan sampai jauh dari penggilingan. Sebab, sekam untuk pemanas juga dari penggilingan. Penempatannya harus dikoordinasikan dengan kepala desa, Gapoktan, dan bermitra dengan Perpadi,” jelasnya.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan saat panen raya, peningkatan produktivitas sangat signifikan. Oleh karena itu, diperlukan gudang penyimpanan dan dryer tambahan agar hasil panen tidak rusak dan dapat diserap Bulog dengan kualitas baik.
“Ini menjadi krusial. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Danrem dan Kapolda, untuk menginventarisasi seluruh gudang yang bisa digunakan sementara. Tapi untuk dryer, situasinya lebih genting,” ujar Mirza.
Dia menjelaskan potensi panen pada April ini bisa mencapai 600.000 ton gabah. Untuk itu, dia memohon dukungan pemerintah pusat agar Lampung benar-benar bisa menjadi lumbung pangan nasional yang tangguh.
Kini perhatian tertuju pada langkah pemerintah pusat dalam merespons permintaan tersebut. Ketersediaan gudang dan dryer akan menjadi kunci agar panen besar tahun ini membawa berkah, bukan beban.
sumber: rri.co.id