Meulaboh : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat mencatat total luas lahan yang terbakar selama Juli 2025 mencapai 18,6 hektar. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di beberapa kecamatan, dengan lokasi terluas berada di Gampong Napai, Kecamatan Woyla Barat, seluas 5 hektar.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah, menyebutkan titik api menyebar di Kecamatan Johan Pahlawan dan Woyla Barat. Karhutla pertama terjadi pada Sabtu (5/7//2025) dan telah ditangani seratus persen.
“Lokasi terdampak awal berada di Gampong Lapang Ujong Beurasok dan Gampong Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, serta Gampong Napai di Woyla Barat. Tim Reaksi Cepat, Damkar Mako BPBD dikerahkan untuk memadamkan api sejak hari kejadian,” ujarnya.
Penanganan difokuskan pada dua titik aktif yakni Suak Raya dan Ujong Beurasok pada (7/7/2025), sementara Gampong Napai ditangani keesokan harinya. Pemadaman dilakukan menggunakan metode mop-up dan water supply seadanya, karena keterbatasan sarana dan sumber air.
Asap tebal dari karhutla sempat memasuki wilayah perkotaan dan mengganggu kenyamanan warga. Kendati sebagian titik api berhasil dipadamkan, Gampong Suak Raya dan Ujong Beurasok masih menunjukkan gejala asap hingga hari terakhir pemadaman.
Hingga Selasa (8/7/2025), penanganan dihentikan sementara sambil dilakukan pemantauan. Namun pada akhir bulan, kebakaran kembali muncul di sejumlah titik baru.
Laporan terbaru BPBD menyebutkan bahwa mulai Kamis (24/7/2025) hingga Rabu (31/7/2025), titik api terdeteksi di tujuh gampong dalam lima kecamatan. Gampong tersebut meliputi Aron Baroh, Aron Tunong, Napai, Suak Raya, Alue On, Karak, dan Paya Lumpat.
Kejadian bermula dari laporan adanya hotspot di Gampong Aron Baroh yang terdeteksi sejak Kamis (24/7/2025) pukul 14.12 WIB melalui aplikasi Lancang Kuning dan SiPongi. Tim Damkar langsung melakukan pemadaman pada Jumat (25/7/2025) agar api tidak menjalar.
Pada Minggu (27/7/2025), tim kembali turun ke Gampong Aron Tunong dan Gampong Napai untuk melanjutkan penanganan. Di hari yang sama, titik api terpantau muncul kembali di Gampong Suak Raya.
Senin (28/7/2025) muncul hotspot baru di Gampong Alue On dan Gampong Karak yang juga segera ditangani. Rabu (30/7/2025), Keuchik Gampong Paya Lumpat melaporkan karhutla di wilayah hutan desa dan langsung ditindak oleh tim gabungan.
Tim pemadam juga mendapat bantuan dari PT. PAAL yang melakukan pengerukan parit menggunakan ekskavator untuk suplai air. Hingga Kamis (31/7/2025), BPBD masih melanjutkan penanganan di Gampong Napai dan Alue On, serta mendata kondisi lapangan secara menyeluruh.
Ronal juga menyebutkan “Untuk napai, kondisi penanganan diperkirakan sudah 90 persen mengingat masih terlihat ada asap diwilayah itu, tim bpbd tidak turun hari ini dengan pertimbangan : Kedaruratan kebakaran lahan tidak ada lagi karena penjalaran api sudah tidak terjadi, hal ini lebih disebabkan akibat turunnya hujan yang cukup lebat di wilayah napai dan Pertimbangan hari jumat,” ujar Ronald, Jumat (1/8/2025).
“Mengingat masih adanya asap yg timbul dilokasi karhutla napai, walaupun asapnya sangat tipis maka besok kami tetap berupaya memantau perkembangan kondisi karhutla di napai sampai dengan kami bisa memastikan bahwa penanganan karhutla sudah 100 persen,” ucapnya.
Dampak dari karhutla ini antara lain merusak vegetasi, kebun sawit warga, menimbulkan gangguan pernapasan, dan memiliki potensi menjalar. Angin kencang, akses sulit, serta kurangnya sarana dan sumber air menjadi kendala utama tim di lapangan.
Kondisi terkini, Gampong Aron Tunong, Gampong Karak, Suak Raya, dan Paya Lumpat telah tertangani 100 persen. Namun, titik api baru masih muncul di Gampong Aron Baroh, dan pemadaman di Gampong Napai serta Alue On masih berlangsung.
Adapun total luas lahan yang terbakar di akhir Juli adalah 9,6 hektar, dengan rincian:
1. Gampong Aron Baroh: ± 1 Ha
2. Gampong Aron Tunong: ± 1 Ha
3. Gampong Napai: ± 5 Ha
4. Gampong Suak Raya: ± 0,2 Ha
5. Gampong Alue On: ± 2 Ha
6. Gampong Paya Lumpat: ± 0,2 Ha
7. Gampong Karak: ± 0,2 Ha
Seluruh penanganan ini melibatkan unsur gabungan, seperti Mako BPBD Aceh Barat, Damkar Pos Arongan Lambalek dan Woyla, Koramil dan Polsek Johan Pahlawan dan Arongan Lambalek, serta masyarakat setempat. Petugas Pusdalops dan Regu I Damkar dan Rescue menjadi garda terdepan di lapangan.
Sumber : https://rri.co.id/aceh/berita-terkini