Jakarta. Kemdiktisaintek melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), menyalurkan pendanaan sebesar Rp47,1 miliar melalui kegiatan penandatanganan kontrak tiga skema program unggulan.
“Ini bukan hanya soal pencairan dana, tetapi penguatan ekosistem riset dan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, dilansir dari laman Antaranews, Kamis (31/7/25).
Dalam kesempatannya ia menjelaskan program ini merupakan bagian dari kelanjutan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Batch I yang telah mencapai Rp1,47 triliun.
Adapun alokasi Batch II mencakup tiga skema utama: Rp25,7 miliar untuk Program Penelitian (375 proposal dari 110 perguruan tinggi), Rp17,2 miliar untuk Program Pengabdian kepada Masyarakat (496 proposal dari 399 institusi), dan Rp4,2 miliar untuk mendukung sembilan lembaga Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI-PT) terpilih.
“Pendanaan tersebut tersebar di 38 provinsi, mencerminkan komitmen Kemdiktisaintek terhadap pembangunan berbasis riset yang inklusif dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Sementara, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menambahkan bahwa seluruh proposal program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai pada batch II telah melalui proses seleksi administrasi dan substansi, serta pendampingan secara sistematis melalui bimbingan teknis.
Fokus utama Program Penelitian Batch II diarahkan pada penguatan kapasitas riset di politeknik dan akademi, Sementara itu, Program Pengabdian kepda Masyarakat menekankan pada upaya pemberdayaan masyarakat berbasis hasil riset yang aplikatif dan kontekstual, serta tersebar di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
“Ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi juga pembangunan kapasitas institusi dan penjaminan mutu sejak tahap awal,” ujarnya.
Sebagai informasi, diketahui bahwa pendanaan Program PUI-PT Lanjutan Tahun 2025 diberikan kepada lembaga yang telah menunjukkan kinerja unggul dan kontribusi strategis.
Beberapa penerima antara lain Universitas Airlangga, Universitas Telkom, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Riau, dan Institut Teknologi Bandung dengan fokus pada inovasi di bidang kesehatan, keantariksaan, disabilitas, teknologi digital, dan isu-isu kebencanaan.
Ketiga skema pendanaan ini merupakan bagian dari gerakan strategis Diktisaintek Berdampak, sebuah inisiatif kolektif untuk memastikan bahwa investasi negara di bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi memberikan manfaat nyata dan langsung dirasakan oleh masyarakat.
Sumber : Tribratanews.polri.go.id