Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman di Kawasan Tanjung Banun, Batam, Kepri. Menteri PU, Dody Hanggodo menyebut ini bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan kawasan layak huni, dan tangguh.
“Diharpkan mampu mendorong pemerataan ekonomi dan sosial. Khususnya di wilayah pesisir dan perbatasan,” ujar Dody dalam keterangan yang dikutip RRI, Senin (4/8/2025).
Ia menyebut, ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). PU sendiri berkolaborasi lintas kementerian dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Pembangunan ini dilakukan di wilayah eksisting, seperti tambak udang, peternakan, dan lahan perkebunan. Selain itu, juga terdapat dua pusat lingkungan utama, yakni Kampung Melayu Tanjung Banun dan Kuala Buluh.
Kemudian, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK), Rocky Adam mengatakan, pembangunan dikerjakan di atas lahan 36,77 hektar. Ini dikerjakan melalui Multi Years Contract (MYC) atau kontrak tahun jamak senilai Rp165,77 miliar.
“Pekerjaannya dimulai sejak Desember 2024 dengan progres fisik saat ini telah mencapai 45,23 persen,” ucapnya. Ia menyebut, pembangunan kawasan Permukiman Tanjung Banun ini, ditargetkan rampung pada September 2025 mendatang.
Adapun infrastruktur dasar yang dibangun, seperti jalan, sistem air minum, sanitasi, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Puskesmas Pembantu. Rocky juga menyebut kesiapan bidang tanah di kawasan ini mencapai 750 persil atau lahan.
“Kesiapan lahan persil rumah di Kawasan Permukiman Tanjung Banun ditargetkan sebanyak 150 persil, pada akhir Juni 2025. Kemudian 250 persil pada akhir Juli 2025, dan 350 persil pada akhir Agustus 2025,” kata Rocky.
Sumber : https://rri.co.id/berita-terkini