Pringsewu: Tak sekadar lomba menangkap ikan, kegiatan Gogoh Iwak yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu dalam rangka HUT ke-16 kabupaten menjadi sarana promosi komoditas lokal.
Sebanyak tujuh kuintal ikan lele dan 16 ekor belut ditebar di lahan persawahan sebagai bentuk simbolik sekaligus pengenalan komoditas unggulan daerah.
Menurut Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Joko Prabowo, pemilihan lele dan belut bukan tanpa alasan.
Dua komoditas ini merupakan hasil budidaya khas Pringsewu, terutama di Kecamatan Pagelaran yang dikenal sebagai sentra perikanan air tawar.
“Kenapa lele dan belut? Karena itu ikon komoditas perikanan Pringsewu. Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa potensi perikanan di sini sangat besar,” kata Joko.
Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menunjukkan lahan sawah tak hanya berfungsi untuk produksi pertanian, tetapi juga dapat menjadi ruang pertemuan budaya dan ekonomi.
Antusiasme masyarakat pun luar biasa. Para peserta dari kalangan umum hingga organisasi perangkat daerah (OPD) berlomba-lomba menangkap ikan dengan tangan kosong.
Sebagian dari mereka bahkan berhasil membawa pulang hadiah doorprize berupa uang tunai.
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas menyebut Gogoh Iwak akan dijadikan agenda tahunan.
Selain sebagai hiburan rakyat, acara ini juga menjadi sarana edukasi dan promosi potensi lokal yang berkelanjutan.
“Ini bagian dari komitmen kita membangun Pringsewu dari potensi yang kita miliki sendiri,” ujarnya.
Melalui tradisi lokal yang dikemas modern, Pringsewu menunjukkan bahwa budaya bisa menjadi pintu masuk bagi penguatan ekonomi berbasis potensi daerah.
sumber: rri.co.id