Jakarta, – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan hampir mencapai 100 persen pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga sebagai Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih mengatakan saat ini NTB telah menyentuh 99,9 persen pembentukan koperasi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ferry dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di Lombok, NTB, Selasa (3/6/2025).
“Semoga dalam waktu dua hari ke depan bisa diselesaikan menyentuh 100 persen pelaksanaan Musdesus untuk pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di NTB,” kata Ferry melalui keterangan resminya Rabu (4/5/2025).
Satgas Nasional mencatat bahwa sudah terdapat sekitar 78 ribu pelaksanaan pembentukan Musdesus di seluruh Indonesia. Sehingga diharapkan dalam minggu ini keseluruhan Kopdes/Kel Merah Putih sesuai yang ditargetkan Pemerintah mencapai 80 ribu koperasi.
Ferry mengatakan sementara untuk proses pembentukan badan hukum bisa dilakukan akhir Juni, dan pada bulan Juli akan dilakukan launching 80 ribu bersama Presiden Prabowo Subianto. Selanjutnya, skema pemberian bantuan dana dan model operasionalisasi program akan diumumkan oleh Presiden Prabowo pada bulan Juli.
“Implementasi program ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober, dengan persiapan matang dalam hal pembiayaan, penyaluran dana, peningkatan SDM, dan pelatihan,” jelasnya.
Desa Kembang Kuning menunjukkan kebanggaan atas respons positif masyarakat terhadap program pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa program ini mendapat sambutan hangat dari seluruh desa di Indonesia.
Ferry bersyukur, sosialisasi program ini terus mendapat dukungan kuat dari Gubernur dan lembaga terkait di NTB. Pihak Universitas di NTB juga dilibatkan dengan memberikan pelatihan dan pemagangan bagi pengelola koperasi desa kelurahan di NTB.
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menuturkan, selama dua dekade terakhir, perkembangan koperasi di NTB menunjukkan kemajuan signifikan.
Pada 2005, jumlah koperasi tercatat sebanyak 2.525 unit. Hingga 2024, angka ini meningkat hampir dua kali lipat menjadi 4.837 unit. Tidak hanya dari sisi kuantitas, dari sisi tenaga kerja, koperasi di NTB telah menyerap lebih dari 509 ribu anggota dan pengelola.
Bahkan volume usaha koperasi mencapai Rp1,72 triliun lebih, dan berkontribusi sebesar 0,95 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) NTB yang tercatat sebesar Rp182 triliun.
“Ini menunjukkan bahwa koperasi bukan hanya bentuk organisasi sosial ekonomi, melainkan aktor nyata pembangunan daerah
Sumber: infopublik.id