ACEH UTARA — Pengamat Komunikasi Politik, Universitas Malikussaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Masriadi Sambo, menilai Gubernur Aceh Muzakkir Manaf akrab disapa Mualem perlu menunjuk juru bicara khusus Pemerintah Aceh.
Hal ini menyusul simpang siur kondisi Mualem selama menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit Singapura. Hingga penunjukan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah akrab disapa Dek Fadh sebagai pelaksana harian gubernur.
“Dari sisi figure personal saja, Mualem memiliki ribuan pengikut. Semua itu butuh kepastian bagaimana kondisi kesehatan Mualem. Dalam konteks kepala daerah, 4 juta lebih rakyat Aceh perlu mengetahui bagaimana perkembangan pemimpinnya,” sebut Masriadi, Minggu (12/5/2025).
Dia menyebutkan, Mualem perlu menunjuk orang paling dekat dan paling dipercaya oleh dirinya sebagai juru bicara.
“Syarat utama juru bicara itu, harus dipercaya dan dekat dengan orang yang dijurubicarai. Mualem bisa menunjuk siapa saja yang dianggap kompeten dan dipercaya oleh beliau,” terangnya.
Kehadiran jurubicara diharapkan bisa menjembatani kebutuhan informasi publik tentang proses pembangunan selama lima tahun ke depan di Aceh.
“Juru bicara juga harus benar-benar memahami apa yang diinginkan Mualem untuk disampaikan ke publik. Juru bicara tidak punya kepentingan dan tafsir sendiri. Seluruhnya tafsir dan kepentingan Mualem sebagai kepala daerah,” terangnya.
Di lain sisi, juru bicara juga berperan untuk wakil gubernur dan Pemerintah Aceh secara keseluruhan. “Sosok jurubicara benar-benar harus dipercaya oleh Mualem. Reguler bertemu dan lain sebagainya. Sehingga publik bisa menerima informasi akurat, bukan saling berbalas pantun di media massa,” pungkasnya.
Sebelumnya sempat beredar dua versi kondisi Mualem, satu versi menyebut Mualem dirawat karena kesehatannya memburuk, satu versi hanya medical chek up rutin. []