Yogyakarta : Jelang Hari Raya Iduladha, Pemkot Yogyakarta mengajak masyarakat untuk meminimalisir produksi sampah. Ini tak lepas dari problem sampah yang masih menjadi persoalan di Kota sampai hari ini.
Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Supriyanto mengimbau masyarakat untuk menekan produksi sampah. Mulai dari alas yang digunakan saat salat Iduladha hingga pengelolaan limbah hewan kurban. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang darah dan limbah hewan kurban di sungai ataupun selokan.
“Untuk proses penanganan jeroan itu tidak dibuang di sungai. Kami sudah sering mengingatkan kalau bisa pengelolaan limbah dibuatkan lubang khusus, kemudian isinya (kotoran hewan) itu dibuka, ditimbun di tanah itu sudah menjadi pupuk,” ujar Supriyanto saat jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Senin (2/6/2025).
Selain pengelolaan limbah, Supriyanto juga mengimbau masyarakat untuk meminimalisir penggunaan plastik. Menurutnya, ada berbagai cara pengemasan daging yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Misalnya membungkus dengan daun pisang ataupun daun jati.
“Yang harus dipastikan bahwa daun yang digunakan yang benar-benar bersih. Yang jelas berkorban dengan baik, beribadah dengan sempurna dan tidak meninggalkan cemaran,” ucapnya.
Kabid Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Sri Panggarti menjelaskan setidaknya ada 7.600 ekor hewan kurban yang akan disembelih. Diantaranya adalah 2.500 ekor sapi. Sementara sisanya domba dan kambing.
“Kemarin ada 582 (titik penyembelihan hewan) yang terpantau oleh teman-teman di Dinas Pertanian,” ujar Panggarti saat jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Senin (2/6/2025).
Panggarti memastikan ribuan ekor hewan kurban itu dalam keadaan sehat. Mobilitas hewan dari daerah tersuspek antraks pun dibatasi untuk mencegah tertularnya penyakit antraks di Kota Yogyakarta. Di sisi lain, DPP Kota Yogyakarta bersama Baznas dan Kemenag juga memberikan fasilitas penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. DPP Kota juga menyediakan call center yang bisa diakses oleh masyarakat.
“Apabila ditemukan hewan yang sakit nanti bisa menghubungi call center yang yang sudah kami siapkan di 085713013997,” katanya.
Sumber:rri.co.id