LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe mengadakan kegiatan *Ngopi Bareng* bersama para jurnalis dari berbagai media di Aula Kantor Wali Kota, Rabu (14/5). Acara ini berlangsung dalam suasana santai dan penuh dialog, diikuti oleh ratusan wartawan dari media cetak, daring, hingga penyiaran, serta dihadiri perwakilan organisasi profesi seperti PWI, PWA, IJTI, AJI, dan PFI. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan insan pers.
Dalam sambutannya, Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas kontribusi media dalam menyampaikan aspirasi masyarakat dan mengawasi jalannya pemerintahan. Ia menyebutkan bahwa jurnalis adalah mitra penting dalam membangun sistem pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab.
“Saya undang semua rekan media hari ini sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan. Saya ingin mendengar langsung kritik dan saran yang membangun demi kemajuan Lhokseumawe,” ujar Sayuti.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga memaparkan sejumlah program unggulan, termasuk percepatan digitalisasi layanan publik guna meningkatkan efisiensi serta akses informasi bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa transformasi digital merupakan bagian penting dari pembaruan sistem tata kelola pemerintah.
Sayuti turut menjelaskan program pengelolaan sampah yang akan segera digulirkan dengan pendekatan “Broeh Jeut Keu Peng”, yang dikembangkan berdasarkan kajian teknis dari tim ahli. Program ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih partisipatif dan terintegrasi.
Terkait kedisiplinan pegawai negeri, Sayuti mengingatkan bahwa ASN yang kedapatan berada di warung kopi pada jam kerja akan mendapat sanksi tegas. Ia mengajak masyarakat, termasuk wartawan, untuk ikut serta mengawasi kinerja ASN di lapangan.
“Kalau ada ASN yang nongkrong saat jam dinas, laporkan saja. Kita sedang membangun birokrasi yang disiplin dan berorientasi pelayanan,” tegasnya.
Diskusi juga menyoroti sejumlah persoalan yang sedang dihadapi kota, mulai dari proyek SPAM yang tersendat, penerangan jalan yang belum merata, hingga bangunan pemerintah yang tidak termanfaatkan. Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan, termasuk berkoordinasi langsung dengan kontraktor dan investor terkait.
Sayuti juga menyinggung rencana reaktivasi Gedung Kesenian Lhokseumawe sebagai wadah kegiatan seni dan budaya, yang ditujukan untuk mendukung kreativitas generasi muda serta menciptakan ruang publik yang produktif.
Mengenai isu pengangguran, Sayuti menyatakan bahwa pemerintah kota tengah fokus memperkuat sektor UMKM, menarik investasi, dan terus menjalin sinergi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Mengakhiri acara, Sayuti mengajak media untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang objektif dan membangun.
“Semoga pertemuan ini menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat demi Lhokseumawe yang informatif, maju, dan responsif terhadap kebutuhan warganya,” tutupnya.[]